MESUJI – Munculnya sosok Khamamik, mantan Bupati Mesuji pertama, di sejumlah kegiatan Pemerintah Kabupaten Mesuji belakangan jadi sorotan publik.
Namun Pemkab angkat suara: kehadiran Khamamik bukan pelanggaran, melainkan bentuk kepedulian tanpa pamrih demi kemajuan daerah.
Penjabat Sekretaris Daerah Mesuji, Najmul Fikri, menegaskan bahwa tak ada aturan yang dilanggar.
“Beliau hadir bukan untuk cari jabatan atau kuasa. Beliau datang sebagai tokoh yang cinta Mesuji dan ingin membantu, bahkan tanpa digaji sepeser pun,” ujar Najmul, Kamis (19/6).
Menurut Najmul, Khamamik adalah figur yang sejak awal membangun fondasi Mesuji, dan kini tetap menunjukkan komitmen untuk menyumbang pemikiran, waktu, hingga tenaga demi percepatan pembangunan.
“Pemkab tidak membatasi siapa pun yang ingin berkontribusi. Mau dari mana pun asalnya, jika niatnya membangun, kami terbuka,” tegasnya.
Tudingan liar soal Khamamik menjadi ‘eksekutor pemerintahan’ pun dibantah keras. Najmul menyebut tuduhan itu tak berdasar.
“Eksekutor itu pejabat yang keluarkan SK atau tandatangani dokumen resmi. Beliau tidak pernah melakukan itu. Ini murni framing,” katanya.
Najmul juga menyindir pihak-pihak yang memelintir fakta demi kepentingan tertentu.
“Harusnya kita bersyukur, beliau masih mau turun tangan, kerja ikhlas, bahkan di hari libur. Tidak digaji, tidak minta jabatan. Ini contoh pengabdian nyata,” tambahnya.
Ia menutup pernyataan dengan ajakan untuk bersatu demi Mesuji.
“Sudahlah, jangan sibuk mencurigai yang tulus. Mari kita bangun Mesuji sama-sama, bukan malah tarik-menarik kepentingan,” ujarnya.