PDPM Kukuhkan Delapan Pengurus PCPM se-Waykanan Dikukuhkan

PDPM Kukuhkan Delapan Pengurus PCPM se-Waykanan Dikukuhkan

Way Kanan –Pengurus Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) dari delapan Kecamatan Se- Waykanan, Lampung Periode 2020-2024 dilantik,  di Aula Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Way Kanan. Sabtu, (20/01/2024).

Pelantikan dilakukan Ketua PDPM  Waykanan, Dedi Iskandar, S.H, M.H dan disaksikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Waykanan, Joko Susanto,S.H., Pimpinan Daerah Aisyiyah Waykanan, Minati, S.Pd.,

Kedelapan pengurus PCPM kecamatan yang dilantik tersebut, Kecamatan Blambangan Umpu, Kasui, Way Tuba, Baradatu, Gunung Labuhan, pakuan Ratu, Negara Batin dan Negeri Agung.

Ketua PDPM Waykanan, Dedi Iskandar mengatakan pemuda muhammadiyah adalah salah satu organisasi otonom muhammadiyah yang berdiri pada saat kongres muhammadiyah ke-21 di makasar tanggal 26 dzulhijjah 1350 h / tanggal 2 mei 1932 M.

Pemuda Muhammadyah merupakan lembaga perjuangan yang bertujuan menghimpun, membina dan menggerakkan potensi pemuda islam demi terwujudnya kader perserikatan, kader ummat dan kader bangsa dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah, menenggakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Menurutnya, visi pemuda muhammadiyah adalah mempersiapkan kader dan generasi muda untuk siap menghadapi tantangan masa depan yang lebih beragam, penuh dinamika dan berbagai kepentingan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan pemuda muhammadiyah.

Sedangkan misi pemuda Muhammadiyah,  menjadikan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, gerakan keilmuan, gerakan sosial kemasyarakatan dan gerakan kewirausahaan sebagai tumpuan kegiatan dalam memahami setiap persoalan yang timbul dan kebutuhan lingkungan dimana pemuda muhammadiyah melakukan amal karya nyata.

” visi misi tersebut mengandung cita-cita sosial untuk melahirkan sosok pemuda negarawan,” kata dia.

Dedi memeparkan, ada empat pilar pemuda negarawan yang melekat dalam organisasi pemuda Muhammadiyah, pilar islam berkemajuan, keilmuan, kewirausahaan sosial dan politik kebangsaan.

“Terdapat dua strategi gerakan pemuda negarawan,” ujarnya.

Strategi kultural, usaha menyemai gagasan empat pilar tersebut melalui jalur kultural, lewat metode pembiasaan untuk membentuk etika, adab, tata susila, dan pranata sosial yang sesuai watak pemuda negarawan.

“Kedua, strategi procedural, strategi ini dilakukan dengan usaha pengembangan dan penguatan peran kader di ranah publik. wujudnya, pengembangan jaringan organisasi, memperluas radius pergaulan, baik dengan sesama gerakan islam, gerakan sosial, pemerintah, tokoh publik,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *