Waykanan – Indonesia kedepan tidak hanya menghadapi ancaman fisik, tetapi juga ancaman yang tak kasat mata. Untuk itu, warga harus memiliki jiwa Bela Negara sebagai pilar utama yang menjadikan tangguh dan cerdas.
Tantang tak kasat mata tersebut, Pandemi, konflik global, revolusi teknologi, hingga krisis iklim telah membawa dampak dan risiko ketahanan negara.
Wakil Bupati Waykanan, Ali Rahman mengatakan hal itu saat menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari bela negara tahun ke-75, dan membacakan Amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di halaman Buway Pemuka, selasa (19/12/2023).
“Hari Bela Negara ini merupakan momentum bagi kita untuk Bersatu dan berkontribusi positif demi Indonesia maju yang kita citacitakan,”katanya.
Semangat bela negara, kata Ali Rahman, bukan hanya tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
“Ini adalah tugas kita bersama dalam menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bela Negara di Indonesia bukan hanya terkait pada aspek militer tetapi harus lebih luas lagi, merangkul semua lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Hari Bela Negara (HBN) merupakan hari bersejarah bagi Indonesia dalam rangka memperingati Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tanggal 19 Desember 1948 di Sumatera Barat, yang selanjutnya ditetapkan oleh Presiden RI dalam Keputusan Presiden Nomor 28 tahun 2006.
Usai upacara, Wabup Waykanan pembagian hadiah Anugerah LHKPN (Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara) tahun 2022, kategori tercepat dan kategori wajib lapor terbanyak.
Juara 1 diraih Dinas Kominfo Way Kanan, terbaik 2 Dinas TPHP dan Terbaik ke 3 diraih dinas Bapenda.