Mesuji Genjot Replanting Sawit 2026, Petani Dapat Bantuan Rp60 Juta per Hektare

Mesuji Genjot Replanting Sawit 2026, Petani Dapat Bantuan Rp60 Juta per Hektare

Mesuji – Pemerintah Kabupaten Mesuji mulai memanaskan mesin replanting kelapa sawit 2026. Melalui Dinas Pertanian, sosialisasi digelar di Aula Desa Fajar Baru, Kecamatan Pancajaya, Rabu (30/7/2025), melibatkan Gapoktan Fajar Baru dan Fajar Indah.

Kepala Dinas Pertanian Mesuji, Samsi Hermasyah, menegaskan program ini merupakan instruksi langsung Bupati Elfianah dengan dua skema: Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Pemanfaatan Lahan Kosong (PSP).

Bacaan Lainnya

“Keluhan petani harus direspons maksimal 24 jam. Kalau tidak, penyuluh kami evaluasi,” tegas Samsi.

Untuk program PSR, pemerintah menyiapkan bantuan Rp60 juta per hektare yang ditransfer ke rekening Gapoktan. Dana itu digunakan untuk menebang, mengolah lahan, membeli bibit unggul, pupuk, pestisida, hingga perawatan.

“Petani cukup mengawasi. Gapoktan wajib transparan,” ujarnya.

Pemkab juga membuka opsi bagi petani yang ingin menanam jagung atau cabai lewat program PSP. Bedanya, program ini bukan uang tunai, melainkan paket bantuan bibit, pupuk, dan pestisida.

Kabid Perkebunan, Johan Candrawinata, menambahkan PSR hanya berlaku untuk kebun rakyat, dengan kriteria: tanaman berusia di atas 25 tahun, produktivitas rendah, bibit tidak unggul, dan luas 0,5–4 hektare per petani.

Syarat administratif meliputi KTP, KK, surat tanah, serta surat bebas sengketa dari kepala desa. Lahan juga tidak boleh berada di kawasan HGU, register, atau LP2B.

Sejak awal 2025, program ini sudah berjalan dengan realisasi 200 hektare dari target 300 hektare.

Sosialisasi kemarin dihadiri jajaran Dinas Pertanian Mesuji, Camat Pancajaya, aparatur desa, penyuluh PSR, serta pengurus Gapoktan dua desa.

Pos terkait