Saply Dianggap Gagal Pimpin Mesuji, Kritik Pedas Dilontarkan Berbagai Kalangan

  

Fakta7.com | Mesuji – Hingga hamper usai jabatan bupati-wabup Mesuji, janji pejabat tersebut tidak ada realisasinya, bahkan banyak infrastruktur yang terbengkalai alias mangkrak. Kondisi tersebut membuahkan ribuan kritik pedas dari berbagai kalangan.

Berbagai kritik yang dituangkan dari beberapa kalangan yang tergabung dalam group whatshapp Kabar Mesuji, yang didalamnya juga terdapat beberapa pejabat penting.   

Bukan pertama kali kritik- kritik pedas disampaikan  masyarakat ataupun lembaga kontrol sosial dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang mendorong Bupati dan Wakil Bupati Mesuji untuk melaksanakan perubahan, seperti evaluasi infrastruktur, namun kritik tersebut dianggap angin lalu.

Anggota DPRD kabupaten Mesuji, Iwan Istiawan mengatakan,  APBD yang  terkecil jangan menjadi kebanggaan, dan  dijadikan tempat berlindung . “Saat  aspirasi rakyat tidak terserap, mau jadi apa kabupaten kit aini. Seharusnya ,kita mal,  kalau kita menjadi pemimpin daerah yang APBD nya paling kecil,” kata dia.

Politikus asal partai Gerindra  itu mengingatkan, pendapatan asil daerah hanya Rp50 Milyar, dan  sisanya meminta  sama Pemerintah Pusat. “Berarti kita harus loby -loby agar anggaran kita dapat besar. Kalau terkecil seperti sekarang  ini, berarti kita kurang ahli dalam meyakinkan Pemerintah Pusat,” ujarnya.

Menurutnya, APBD  adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. “ Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember, jadi kemana saja dana itu. Ini sering saya sampaikan saat hearing, tapi pelaksanaanya tidak pernah maksimal,” katanya.

Pada kolom komentar lain, Ketua Pengurus Anak Cabang  (PAC) Ansor Kecamatan Mesuji, Reky Morisman menyayangkan, APBD untuk bedah rumah sudah dua tahun ini menghilang. “Kemana anggaran itu, kok hilang  dari catatan, padahal hal tersebut program sangat bagus buat masarakat,” katanya.

Reky menilai, ketidak berhasilan pembangunan itu membuktikan kurangnya komunikasi yang baik antara eksekutif dan legislatif, sehingga berdampak kepada masyarakat yang bener-benar  berharap program yang menyentuh rakyat.

“Semestinya, Eksekutif dan legislatif harus saling bergandeng tangan untuk menjadikan Mesuji lebih baik lagi. Jangan malah menurut versi masing-masing , sehingga keinginan pemerintah pusat ke Mesuji teralisai dengan baik untuk semua sektor dan tentunya permasalahan yang ada akan cepat teratasi tanpa masalah yang berkepanjangan,” ujarnya.

Komentar lain juga di sampaikan sekertaris lembaga perlindungan konsumen (LPK) Kabupaten Mesuji, Aris Rinaldi, SE, sudah seharunya pemimpin itu menjadi Leader yang baik, dan banyak ide,  sehingga bawahannya bisa bekerja maksimal, bukan seperti saat ini banyak kegiatan yang kurang tepat sasaran, terkesan tidak di komandoi.

Laporan : Aris Rinaldi

Editor : Kancha Raja

Pos terkait

Tinggalkan Balasan