Pembatasan Lagi “Kaum Bawah Tiarap Lagi” Pemodal Ciptakan Strategi

Celoteh

“Pembatasan lagi, anak sekolah daring lagi, ekonomi sulit nambah parah lagi. Bagi mereka tuan dan juragan tentu tidak ada masalah, tapi bagi kaum bawah akan terlindas, tergibas dan mati perlahan,” celoteh kawan di sebuah gardu pos ronda, dengan wajah serius.

Kami berlima yang mendengar celoteh kawan itu, serius menyimak, apalagi disebuah group Whatsapp anak sekolah mulai bertebaran pengumuman, berisifat tulisan, bahkan pesan suara yang sangat merdu didengar. Ada isyarat mulai senin tidak masuk sekolah, belajar secara online.

“Dinegara lain gak seheboh seperti negeri kita ya, apa virus itu Cuma khusus negera kita aja. Ah ntahlah. Seperti computer, ada yang menciptakan virus, nah mereka menciptakan juga anti virusnya sampai pembersih virus. Inilah yang terjadi dengan virus emaknya covid Namanya Omicron. Mereka ciptakan itu, terus jual deh vaksinya,” timpal kawan sambal menyedot asap rokok dalam-dalam, ntah terasa nikmat atau membuang kegalauan.

Dan ini, kataku, akan mulai seperti waktu itu, kena flu dan batuk dikit maka akan divonis kena virus omicron. Semua dihubungkan dengan itu, apalagi kalau para pembuat kebijakan tentang vonis penyakit itu bisa claim dana penanganan omicron, maka berlomba-lombalah mereka mencari mangsa.

Kalau waktu peneybaran si Ovid banyak pasien yang mendapatkan tawaran khusus, jika mau divonis terinfeksi virus covid maka perawatan tidak bayar malah dikasih duit hingga lima belas jutaan. Fenomena ini mungkin juga akan terjadi pada penyebaran uminya si Ovid ini.

“Parah parah ah. Lebaran Idul Fitri jadi sasaran terus pokoknya. Slogan jangan mudik akan bertebaran lagi. Swap illegal akan terus berlanjut. Seperti di Bakauheni, dari petugas sampai di rumah makan menawarkan swap, jika tidak mau maka silahkan balik kanan,” kata kawan dengan nada tinggi.

Jika kemarin ada new normal, ini nanti ada maknya normal. Masker laku keras, bahkan sampai kehabisan di mini market, sampai cairan pencuci tangan akan mulai berebut. Akan timbul minuma-minuman yang katanya bisa mencegah masuknya virus, mereka yang berduit segera memborong, mereka yang ketinggalan info dan duitnya baru mencari tidak kebagian lagi, maka harganya akan terus melambung.

Ah sudahlah, pakai masker yanga da dulu ya, bawa cuci tangan buatan sendiri. Dan akan banyak kok yang pasang silahkan cuci tangan, tapi ga akan ada tawaran langsung makan habis cuci tangan. *** 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *