Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Berdaulat, melakukan aksi unjuk rasa didepan Gedung Rektorat Unila, mendesak Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih Presiden Mahasiswa periode 2023-2027 diundur, karena diduga syarat dengan kecurangan dan ketidak netralan, Jumat (23/12/2022).
0 0
Read Time:54 Second

Laporan : Ali Hanapiah

fakta7.com || Bandarlampung – Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Berdaulat, melakukan aksi unjuk rasa didepan Gedung Rektorat Unila, mendesak Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih Presiden Mahasiswa periode 2023-2027 diundur, karena diduga syarat dengan kecurangan dan ketidak netralan, Jumat (23/12/2022).

Koordinator Aksi, Farhan Allyando mengungkapkan, banyak kejanggalan dan kecurangan serta ketidaknetralan dari panitia penyelenggara.

Desakan tersebut salah satunya, Ketua Panitia Pemira, Made Darma membuat surat pengunduran diri, karena terdapat potensi yang dapat mengancam keselamatan panitia Pemira, unsur tekanan, ancaman dan intervensi yang bersifat fisik maupun non fisik.

Aksi meminta seluruh timeline yang sudah dibuat panita Pemira dirubah karena tidak sesuai dengan tata administrasi yang berlaku.

“Kita menuntut pertanggungjawaban dari DPM Pansus Unila terkait banyaknya kecacatan yang telah terjadi di tubuh Panitia Pemilihan Raya Unila,” katanya.

Aliansi Mahasiswa Berdaulat juga menuntut Plt Rektor untuk mengeluarkan SK pembatalan Pemira dan mengambil alih proses pemira secara penuh, karena Wakil Rektor III dianggap tidak lagi mampu menjalankan tugas.

Selanjutnya, pihaknya menuntut Panitia Pemilihan Raya Unila untuk diganti seluruhnya karena tidak taat pada aturan yang berlaku. (Red)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Print Friendly, PDF & Email

Related Post

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *